Salah satu bahan yang penting dalam pembuatan roti adalah ragi. Ragi ini yang membuat roti akan mengembang dan menghasilkan tekstur yang empuk. Saat ini di pasaran banyak dijual berbagai merek produk ragi instan yang bisa digunakan untuk membuat aneka roti dan kue. Anda bisa membaca rekomendasi dan ulasannya melalui tautan berikut https://review.bukalapak.com/food/merk-ragi-111661. Kali ini akan kita bahas serba seri dari ragi yang baiknya Anda ketahui sebelum menggunakannya.
Pada prinsipnya, ragi bereaksi dengan mengubah oksigen dan gula yang berasal dari tepung menjadi karbon dioksida, air dan energi. Reaksi tersebut dikenal dengan istilah fermentasi. Gas karbon dioksida inilah yang membuat tepung bisa mengembang dan memiliki rasa serta aroma yang khas. Tidak hanya itu, ragi juga berfungsi untuk melembutkan gluten. Penggunaan ragi ini tidak terbatas untuk roti saja, melainkan juga untuk aneka makanan lainnya seperti misalnya tapai, tempe dan lain sebagainya. Namun demikian, ragi yang digunakan masing-masing berbeda jenisnya.
Sebelum Anda memutuskan membeli ragi, ada baiknya Anda memang memahami berbagai jenis ragi. Secara garis besar, ragi terbagi menjadi tiga jenis, pertama ragi basah (fresh yeast), kedua ragi kering (active dry yeast,) dan yang terakhir ragi instan.
Kenalan Yuk dengan Aneka Jenis Ragi Selain Ragi Instan!
Ragi basah (fresh yeast)
Ragi basah berasal dari krim jamur dan memiliki tekstur basah. Kelebihan dari ragi ini tentu saja karena lebih segar. Namun demikian, ragi basah memiliki kadar air yang tinggi sehingga cenderung mudah rusak. Penjualan ragi basah ini biasanya dalam bentuk balok dengan ukuran sekitar 200gram. Cara menggunakan ragi basah ini adalah dengan diremas remas terlebih dahulu sebelum dicampur ke adonan roti. Agar ragi ini lebih awet, Anda bisa menyimpannya di lemari es dengan suhu minus. Daya tahan ragi basah ini kurang lebih bertahan hingga 7 hari setelah tanggal produksi.
Ragi kering aktif (active dry yeast)
Ragi kering aktif ini berbentuk butiran kecil dengan tekstur yang agak kering. Ragi ini adalah jenis ragi semi aktif. Bila akan menggunakannya, Anda harus mengaktifkan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mendiamkan di air hangat suam kuku. Waktu yang dibutuhkan hingga ragi mengembang dan siap digunakan berkisar 10-30 menit. Ragi tipe ini memiliki umur simpan yang cukup panjang yakni bisa bertahan hingga 2 tahun setelah tanggal produksi.
Ragi instan (instant yeast)
Ragi instan ini memiliki butiran yang lebih kering dan lebih kecil dibandingkan ragi kering aktif. Penggunaannya pun sangat mudah karena Anda bisa mencampurkan langsung ke adonan roti. Ragi jenis ini sangat cepat proses fermentasinya, sehingga ragi instan menjadi pilihan beberapa pembuat kue profesional untuk mempersingkat waktu pembuatan roti. Cara penyimpanannya pun juga mudah, cukup disimpan di wadah kedap udara dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Adapun berbagai merk ragi instan yang banyak di pasaran antara lain Koepoe Koepoe, Mauri pan, Fermipan, dan lain sebagainya.
Nah, selain tepat pemilihan jenis ragi, Anda juga baiknya memilih kemasan ragi sesuai dengan kebutuhan Anda. Seperti misal untuk pemakaian rumah tangga, Anda cukup membeli kemasan kecil yang sekali pakai. Hal ini bertujuan agar tidak ada sisa ragi yang terbuang. Kalaupun Anda membeli kemasan yang besar, dan kemudian cara penyimpanan salah, bukan tidak mungkin ragi menjadi rusak dan tidak lagi bisa digunakan. Namun untuk skala bisnis, Anda baiknya memilih ragi dengan kemasan besar agar lebih mudah dalam melakukan penakaran serta lebih praktis.